Selasa, 29 Desember 2009 di Selasa, Desember 29, 2009 | 0 komentar  
Cara Meningkatkan Jumlah Pengunjung, Visitor Blog
1. Usahakan dalam setiap posting disertai dengan gambar yang menarik, gambar di sini berfungsi untuk memberi nilai lebih postingan Anda. namun harus memperhatikan ukuran dari gambar tersebut, jika terlalu besar atau banyak juga akan sangat mengganggu pengunjung, karena blog Anda akan terasa berat dan pengunjungnya akan segera kabur.

2. Revisi posting anda yang sudah lama anda posting, karena dengan melakukan revisi, setelah Anda terbitkan maka posting anda akan disebarkan pada dasbor item blogger yang ada di seluruh penjuru dunia yang menggunakan blogspot pastinya.

3. Sebelum menerbitkan posting Anda sebaiknya cek dulu di googlekeywordtool, tool ini digunakkan untuk mencari keyword yang ideal buat judul atau keyword posting anda.

4. Jangan jebak pengunjung dengan keyword menarik Anda, karena pengunjung akan senggan dan mungkin tidak akan lagi berkunjung ke blog Anda, Jadi buat posting Anda dengan menarik, bermanfaat, sesuai dengan apa yang di cari oleh pengunjung.

5. Cari waktu posting yang tepat, untuk mengetahui tepatnya saya sendiri belum bisa memastikan, namun sesuai dengan pengalaman saya, pada saat itu saya posting sekitar jam 19.00 dangan judul Template Wordpress Part III, dan setelah saya posting pengunjung blog saya langsung 35, namun pengalaman ini hanya sekali, untuk normalnya setelah saya posting atau update posting hanya 6 - 10 pengunjung. seperti posting saya yang berjudul Template Blogspot 2 columns Part V, kumpulan template terbaru 2009.

sumber : henriqsonline.blogspot.com
Diposting oleh EllSuzzie
Senin, 28 Desember 2009 | 06:28 WIB
Laporan wartawan KOMPAS.com Hindra Liauw

JAKARTA, KOMPAS.com — Tokoh senior Muhammadiyah, Amien Rais, mengaku telah melahap habis buku Membongkar Gurita Cikeas dalam hitungan jam. Lantas, bagaimana pendapatnya setelah membaca habis buku karya George Aditjondro tersebut?

"Saya mendapat info yang masih sepihak. Buku ini merupakan gabungan dari berbagai sumber sekunder, seperti internet, jurnal, dan koran. Data-data ini kemudian digabung-gabungkan. Tidak ada hasil penelitian sendiri," ujar Amien, Minggu (27/12/2009) di Taman Ismail Marzuki, Jakarta.

Ditambahkannya, dalam pemahaman akademis, memang kekuatan data sekunder tidak terlalu berbobot. Namun, lanjut Amien, tentu data-data sekunder yang digunakan George tetap mengacu pada realitas yang ada.

Sementara itu, mantan Menteri Negara Pemuda dan Olahraga Adhyaksa Dault mengaku belum membaca buku tersebut. Namun, Adhyaksa meminta siapa pun jangan melakukan tindakan asal tuduh.

Tuduhan ini, bersama tuduhan lainnya, membuat pemerintah tidak fokus dalam menjalankan program kerja 100 hari. "Maka itu, saya menyarankan agar kasus Century dapat segera dituntaskan sehingga pemerintah dapat fokus menjalankan perannya," ujar Adhyaksa.

Diposting oleh EllSuzzie
Minggu, 08 November 2009 di Minggu, November 08, 2009 | 0 komentar  
DPR Segera Panggil Kejaksaan, Polri, dan KPK


Liputan6.com, Jakarta: Komisi III DPR akan segera mengadakan rapat gabungan dengan Kepala Kepolisian RI (Kapolri), Jaksa Agung, dan pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), untuk meningkatkan keharmonisan dan sinergi dalam pemberantasan korupsi. Demikian hasil rapat kerja antara Komisi III DPR dan Kapolri Jenderal Polisis Bambang Hendarso Danuri yang berlangsung Kamis (6/11) malam.

Rapat yang dipimpin Ketua Komisi III DPR Benny K Harman dari Partai Demokrat itu berlangsung ramai dengan berbagai pertanyaan dan pernyataan yang disampaikan anggota DPR RI. Termasuk adanya sorotan publik mengenai makelar kasus (markus) di jajaran Polri.

Semula rapat itu akan secara tegas meminta Kapolri memberantas markus di jajaran Polri, tetapi kesimpulan yang mencantumkan markus dihapus atas kesepakatan forum raker. Alasannya, markus diduga bukan hanya di Polri, tetapi juga di kejaksaan, bahkan di KPK, seperti diungkapkan anggota Komisi III Ruhut Sitompul yang dikenal sebagai pengacara.

Tapi dalam rapat yang berlangsung selama lebih dari tujuh jam itu, seluruh perhatian dicurahkan kepada perseteruan antara Polri dengan KPK. Sejumlah anggota Komisi III mempertanyakan sikap Kapolri terkait isi rekaman yang diperdengarkan di Mahkamah Konstitusi. Bahkan beberapa anggota DPR juga mempertanyakan penangguhan penahanan terhadap Wakil Ketua KPK (nonaktif) Bibit dan Chandra, padahal Polri mengklaim memiliki bukti kuat atas kasus yang disangkakan.

Kapolri menegaskan, pihaknya memiliki bukti yang dapat dipertanggungjawabkan secara hukum atas kasus pemerasan dan penyalahgunaan wewenang yang diduga dilakukan pimpinan KPK. Oleh karena itu, Polri tidak ragu untuk menyerahkan berkas kasus itu ke kejaksaan.

Anggota dewan juga mempertanyakan pengunduran diri Komisaris Jenderal Polisi Susno Duadji dari jabatannya sebagai Kepala Bareskrim Polri. Karena, hal itu dikhawatirkan menjadi preseden buruk bagi Polri. Padahal kasus itu belum jelas, karena proses pengadilanya belum dilaksanakan.

Kapolri mengatakan akan mengaktifkan kembali Susno Duadji. Ia menjelaskan. pengunduran diri Susno bersifat sementara hingga Tim Pencari Fakta selesai melakukan pemeriksaan [baca: Kapolri Hanya Menonaktifkan Susno Duadji].(UPI/SHA)

sumber :liputan6.com
Diposting oleh EllSuzzie Label:
Perkembangan dan Definisi Ilmu Politik

Apabila ilmu politik dipandang semata-mata sebagai salah satu cabang dari ilmu-ilmu sosial yang memiliki dasar, rangka, fokus, dan ruang lingkup yang jelas, maka dapat dikatakan bahwa ilmu politik masih muda usianya karena baru lahir pada akhir abad ke-19. pada tahap itu ilmu politik berkembang secara pesat berdampingan dengan cabang-cabang ilmu sosial lainnya, seperti sosiologi, antropologi, ekonomi, dan psikologi, dan dalam perkembangan ini mereka saling mempengaruhi.

Akan tetapi, apabila ilmu politik ditinjau dalam rangka yang lebih luas, yaitu sebagai pembahasan secara rasional dari berbagai aspek negara dan kehidupan politik, maka ilmu politik dapat dikatakan jauh lebih tua umurnya. Bahkan ia sering dinamakan ilmu sosial yang tertua di dunia. Pada taraf perkembangan itu ilmu politik banyak bersandar pada sejarah dan filsafat.


Di Indonesia kita mendapati beberapa karya tulis yang membahas masalah sejarah dan kenegaraan, seperti misalnya Negarakertagama yang ditulis pada masa Majapahit sekitar abad ke-13 dan ke-15 Masehi dan Babad Tanah Jawi. Sayangnya di negara-negara Asia tersebut kesusastraan yang mencakup politik mulai akhir abad ke-19 telah mengalami kemunduran karena terdesak oleh pemikiran Barat yang dibawa oleh negara-negara seperti Inggris, Jerman, Amerika Serikat, dan Belanda dalam rangka imperialisme.

Di negara-negara benua Eropa seperti Jerman, Austria, dan Prancis bahasan mengenai politik dalam abad ke-18 dan ke-19 banyak dipengaruhi oleh ilmu hukum dan karena itu fokus perhatiannya adalah negara semata-mata. Bahasan mengenai negara termasuk kurikulum Fakultas Hukum sebagai mata kuliah Ilmu Negara (Staatslehre). Di Inggris permasalahan politik dianggap termasuk filsafat, terutama moral philosophy, dan bahasannya dianggap tidak dapat terlepas dari sejarah. Akan tetapi dengan didirikannya Ecole Libredes Sciances Politiques di Paris (1870) dan London School of Economics and Political Science (1985) , ilmu politik untuk pertama kali di negara-negara tersebut dianggap sebagai disiplin tersendiri yang patut mendapat tempat dalam kurikulum perguruan tinggi. Namun demikian, pengaruh dari ilmu hukum, filsafat dan sejarah sampai perang dunia II masih tetap terasa.

• Ilmu Politik Sebagai Ilmu Pengetahuan (Science)

Adakalanya dipersoalkan apakah ilmu politik merupakan suatu ilmu pengetahuan (science) atau tidak, dan disangsikan apakah ilmu politik memenuhi syarat sebagai ilmu pengetahuan. Soal ini menimbulkan pertanyaan: apakah yang dinamakan ilmu pengetahuan (science) itu? Karakteristik ilmu pengetahuan (science) ialah tantangan untuk menguji hipotesis melalui eksperimen yang dapat dilakukan dalam keadaan terkontrol (controlled circumstances) misalnya laboratorium. Berdasarkan eksperimen-eksperimen itu ilmu-ilmu eksakta dapat menemukan hukum-hukum yang dapat diuji kebenarannya.

Jika definisi ini dipakai sebagai patokan, maka ilmu politik serta ilmu-ilmu sosial lainnya belum memenuhi syarat, karena sampai sekarang belum ditemukan hukum-hukum ilmiah seperti itu. Mengapa demikian? Oleh karena yang diteliti adalah manusia dan manusia itu adalah makhluk yang kreatif, yang selalu didasarkan atas pertimbangan rasional dan logis, sehingga mempersukar usaha untuk mengadakan perhitungan serta proyeksi untuk masa depan. Dengan kata lain perilaku manusia tidak dapat diamati dalam keadaan terkontrol.

• Definisi Ilmu Politik

Ilmu politik adalah ilmu yang mempelajari politik atau politics atau kepolitikan. Politik adalah usaha menggapai kehidupan yang baik. Di Indonesia kita teringat pepatah gemah ripah loh jinawi. Orang Yunani Kuno terutama Plato dan Aristoteles menamakannya sebagai en dam onia atau the good life.

Mengapa politik dalam arti ini begitu penting? Karena sejak dahulu kala masyarakat mengatur kehidupan kolektif dengan baik mengingat masyarakat sering menghadapi terbatasnya sumber daya alam, atau perlu dicari satu cara distribusi sumber daya agar semua warga merasa bahagia dan puas. Ini adalah politik.

Bagaimana caranya mencapai tujuan dengan berbagai cara, yang kadang-kadang bertentangan dengan satu sama lainnya. Akan tetapi semua pengamat setuju bahwa tujuan itu hanya dapat dicapai jika memiliki kekuasaan suatu wilayah tertentu (negara atau sistem politik). Kekuasaan itu perlu dijabarkan dalam keputusan mengenai kebijakan yang akan menentukan pembagian atau alokasi dari sumber daya yang ada.

Dengan demikian kita sampai pada kesimpulan bahwa politik dalam suatu negara (state) berkaitan dengan masalah kekuasaan (power) pengambilan keputusan (decision making), kebijakan publik (public policy), dan alokasi atau distribusi (allocation or distribution).

Politik adalah perebutan kekuasaan, kedudukan, dan harta (Politics at its worst is a selfish grab for power, glory and riches).

Di bawah ini ada dua sarjana yang menguraikan definisi politk yang berkaitan dengan masalah konflik dan konsensus.

1. Menurut Rod Hague et al.: “politik adalah kegiatna yang menyangkut cara bagaimana kelompok-kelompok mencapai keputusankeputusan yang bersifat kolektif dan mengikat melalui usaha untuk mendamaikan perbedaan-perbedaan di antara anggota-anggotanya.

2. Menurut Andrew Heywood: “Politik adalah kegiatan suatu bangsa yang bertujuan untuk membuat, mempertahankan , dan mengamandemenkan peraturan-peraturan umum yang mengatur kehidupannya, y ang berarti tidak dapat terlepas dari gejala konflik dan kerja sama.

Perbedaan-perbedaan dalam definisi yang kita jumpai disebabkan karena setiap sarjana meneropong hanya satu aspek atau unsur dari politik. Unsur ini diperlukannya sebagai konsep pokok yang akan dipakainya untuk meneropong unsur-unsur lain. Dari uraian di atas dapat kita simpulkan bahwa konsep-konsep itu adalah:
1. Negara (state)
2. Kekuasaan (power)
3. Pengambilan keputusan (decision making)
4. Kebijakan (policy, beleid)
5. Pembagian (distribution)

• Bidang-bidang Ilmu Politik

Dalam contemporary Political Science, terbitan Unesco 1950, ilmu politik dibagi menjadi empat bidang.
1. Teori Politik
2. Lembaga-lembaga politik
3. Partai-partai, golongan-golongan (groups), dan pendapat umum
4. Hubungan internasional

• Hubungan Ilmu Politik dengan Ilmu Pengetahuan Lain

- Sejarah
Seperti diterangkan di atas, sejak dahulu kala ilmu politik erat hubuganya dengan sejarah dan filsafat. Sejarah merupakan alat yang paling penting bagi ilmu politik, oleh karena menyumbang bahan, yaitu data dan fakta dari masa lampau, untuk diolah lebih lanjut.

- Filsafat
Ilmu pengetahuna lain yang erat sekali hubungannya dengan ilmu politik ialah filsafat. Filsafat ialah usaha untuk secara rasional dan sistematis mencari pemecahan atau jawaban atas persoalan-persoalan yang menyangkut alam semesta (universe) dan kehidupan manusia.

- Sosiologi
Di antara ilmu-ilmu sosial, sosiologi-lah yang paling pokok dan umum sifatnya. Sosiologi membantu sarjana ilmu politik dalam usahanya memahami latar belakang, susunan dan pola kehidupan sosial dari berbagai golongan dan kelompok dalam masyarakat.

- Antropologi
Apabila jasa sosiologi terhadap perkembangan ilmu politik adalah terutama dalam memberikan analisis terhadap kehidupan sosial secara umum dan menyeluruh, maka antrophology menyumbang pengertian dan teori tentang kedudukan serta peran berbagai satuan sosial-budaya yang lebih kecil dan sederhana.

- Ilmu Ekonomi
Pada masa silam ilmu politik dan ilmu ekonomi merupakan bidang ilmu tersendiri yang dikenal sebagai ekonomi politik (political economy), yaitu pemikiran dan analisis kebijakan yang hendak digunakan untuk memajukan kekuatan dan kesejahteraan negara Inggris dalam menghadapi saingannya seperti Portugis, Spanyol, Prancis, dan Jerman, pada abad ke-18 dan ke-19.

- Psikologi Sosial
Psikologi sosial adalah pengkhususan psikologi yang mempelajari hubungan timbal balik antara manusia dan masyarakat, khususnya faktor-faktor yang mendorong manusia untuk berperan dalam ikatan kelompok sosial, bidang psikologi umumnya memusatkan perhatian pada kehidupan perorangan.

- Geografi
Faktor-faktor yang berdasarkan geografi, seperti perbatasan strategis, desakan penduduk, daerah pengaruh mempengaruhi politik.

- Ilmu Hukum
Terutama negara-negara Benua Eropa, ilmu hukum sejak dulu kala erat hubungannya dengan ilmu politik, karena mengatur dan melaksanakan undang-undang merupakan salah satu kewajiban negara yang penting. Cabang-cabang ilmu hukum yang khususnya meneropong negara ialah hukum tata-negara (dan ilmu negara).









Artikel:
PERUBAHAN PARADIGMA ILMU SOSIATRI


Judul: PERUBAHAN PARADIGMA ILMU SOSIATRI
Bahan ini cocok untuk Perguruan Tinggi bagian IPS / SOCIAL SCIENCE.
Nama & E-mail (Penulis): Hery Yanto, The
Saya Guru di SMA Gembala Baik
Topik: Mengenalkan Ilmu Sosiatri
Tanggal: 21 Desember 2007
Program Nonreguler S-1 Fisipol Universitas Tanjungpura Pontianak/ 1 PERUBAHAN PARADIGMA ILMU SOSIATRI

Oleh: Hery Yanto,The*

ABSTRAK

Keberadaan Ilmu Sosiatri sebagai salah satu cabang ilmu sosial yang berkembang di Indonesia sudah memasuki tahun ke-50. Usia tersebut memang relatif masih sangat muda dibandingkan dengan cabang-cabang ilmu sosial lainnya. Tantangan dihadapi oleh para sosiatris dalam mengembangkan disiplin ini, baik dari kalangan sosiatris sendiri maupun dari ilmuwan sosial lainnya. Sosiatri sering diragukan keberadaannya sebagai sebuah ilmu pengetahuan. Sosiatri seringkali dianggap hanya sebagai penggabung-gabungan berbagai disiplin untuk mempertunjukkan bahwa ilmuwan Indonesia juga mampu menciptakan ilmu sendiri. Sosiatri pada hakekatnya lahir dari kepedulian terhadap masalah sosial patologis di Indonesia pada masa awal kemerdekaan.

Dalam proses panjang, seiring dengan perubahan sistem pemerintahan dan perubahan masyarakat, fokus kajian sosiatri juga mengalami pergeseran. Pergeseran tersebut tentunya disesuaikan dengan tujuan utama sosiatri, yaitu membantu masyarakat Indonesia yang mengalami masalah sosial terlepas dari masalah, mampu berusaha sendiri, membangun masyarakatnya, dan meneruskan usaha tersebut pada masyarakat lain dalam rangka pembangunan berkelanjutan

Konsep-konsep Kunci:

agent of social change
anomali
applied science
grounded research
non government organizations
paradigm
social analysis
social case work
sosiatri
sosiatris
three age system
treatment behaviour
Pendahuluan

Kedinamisan merupakan salah satu ciri kehidupan masyarakat manusia. Kehidupan masyarakat manusia yang dinamis ditandai dengan perubahan-perubahan sosial dan budaya yang secara jelas dapat terlihat melalui berbagai benda hasil budaya dan aktivitas-aktivitas kehidupannya. Perubahan sosial budaya yang dialami manusia dapat dijelaskan sebagai proses penyesuaian hidup manusia dengan konstelasi yang ada, seperti yang ditegaskan oleh Gillin dan Gillin (Soekanto, 1994), perubahan sosial dapat dipandang sebagai suatu variasi dari cara-cara hidup yang telah diterima, yang disebabkan baik karena perubahan-perubahan kondisi geografis, kebutuhan materil, komposisi penduduk, ideologi, maupun karena adanya difusi ataupun penemuan-penumuan baru dalam masyarakat tersebut.

Perubahan yang dialami manusia bukanlah suatu penyimpangan, karena pandangan tersebut adalah suatu mitos yang perlu dihilangkan dari pandangan mengenai perubahan (Lauer, 1993). Perubahan

Alumni Fisipol Univ. Tanjungpura Tahun 1998 dan Staf Pengajar STMIK Pontianak Program Nonreguler S-1 Fisipol Universitas Tanjungpura Pontianak/ 2 berdasarkan arahnya dapat berupa perubahan yang progresif (kemajuan) dan dapat juga berupa perubahan yang regresif (kemunduran). Perubahan yang terjadi juga hendaknya menghindari mitos mengenai keseragaman arah gerak dari setiap struktur sosial yang ada, karena dalam setiap struktur sosial terdapat identitas khusus yang mewarnai perubahan yang terjadi, yaitu perbedaan nilai-nilai sosial, sikap dan pola tingkah laku kelompok masyarakat (Soemardjan, 1974).Oleh sebab itu, perubahan yang terjadi dalam masyarakat, senantiasa dipengaruhi oleh faktor-faktor, antara lain: perubahan lingkungan fisik, perubahan penduduk, isolasi dan kontak, sikap dan nilai-nilai, struktur sosial, kebutuhan yang dianggap perlu, dan dasar budaya (Horton dan Hunt, 1991).

Selain faktor-faktor tersebut, yang paling penting adalah dinamisator di dalam kehidupan itu sendiri, yaitu kelompok dalam masyarakat yang menjadi penggerak perubahan (agent of social change). Peran dan kerja dari para penggerak perubahan tersebut juga turut menentukan dan mempengaruhi perubahan yang terjadi. Para penggerak perubahan dapat terdiri dari unsur pemerintah, lembaga nonpemerintah, dan kalangan terdidik (mahasiswa dan ilmuwan). Perkembangan Sosiatri dalam Perspektif Perubahan Ilmu-ilmu Alam dan Sosial Pembahasan perkembangan ilmu sosiatri dalam tulisan ini akan berada dalam frame kerangka konsep perubahan tersebut.

Setiap perubahan sosial selalu mencakup pula perubahan budaya, dan perubahan budaya akanmencakup juga perubahan sosial. Sosiatri merupakan ilmu sosial terapan (applied science), yang dalam pengembangannya mengandalkan realita yang terjadi di dalam masyarakat, berkaitan dengan masalah sosial yang perlu diselesaikan (pandangan awal perkembangan) dan penyesuaian kebutuhan dengan sumber daya yang ada (pandangan hasil perkembangan). Realita dalam masyarakat yang terus mengalami perubahan memiliki dimensi perubahan sosial. Sementara itu, secara keilmuan, pengembangan kajian, penelitian, dan teori-teori baru juga dituntut dari sosiatri, baik melalui hasil kerja lapangan (penelitian dan proyek sosiatri), maupun melalui berbagai kegiatan seminar dan diskusi.

Aktivitas ilmiah mempermudah perubahan budaya. Inovasi baru di bidang keilmuan memperoleh ruang dan kesempatan formal. Kajian perubahan dalam sosiatri dapat dipadukan dengan konsep paradigma dari Khun (Ritzer, 1991). Konsep paradigma dari Khun sealiran dengan teori-teori perubahan. Perubahan ilmu pengetahuan menurut Khun terjadi secara revolusioner. Akumulasi hanyalah salah satu segmen di dalam proses revolusi untuk mencapai kemajuan ilmu. Revolusi ilmu menjalani proses sebagai berikut: Paradigma I "³ Ilmu Normal "³ Anomali "³ Krisis "³ Revolusi "³ Paradigma II Pada tahap ilmu normal, proses akumulasi ilmu terjadi, namun perkembangan ilmu tidak hanya terletak pada tahap ilmu normal, melainkan meliputi keseluruhan proses tersebut (Ritzer, 2003). Paradigma merupakan suatu pandangan mendasar tentang apa yang menjadi pokok persoalan dalam suatu cabang ilmu. Jadi paradigma merupakan suatru bingkai atau frame yang membuat ilmuwan terfokus pada apa yang menjadi perhatiannya berkaitan dengan suatu kondisi atau objek.

Paradigma dalam ilmu pengetahuan mencakup teori, pokok permasalahan metode dan instrumen, termasuk eksemplar model dari suatu objek ilmu. Jika dikaitkan dengan sejarah perkembangan sosiatri yang terinspirasi oleh analogi psikologi ¡V psikiatri dan sosiologi ¡V sosiatri, jelas sosiatri memiliki kedekatan dengan sosiologi. Objek material sosiatri sama dengan sosiologi, yang membedakan keduanya adalah objek formal. Objek formal sosiatri memang memerlukan dukungan dari beberapa paradigma sosiologi, sebab sosiologi memiliki multiparadigma. Namun, objek tersebut juga memerlukan dukungan disiplin ilmu sosial lain agar kerja Program Nonreguler S-1 Fisipol Universitas Tanjungpura Pontianak/ 3 sosiatri menjadi semakin baik, mengingat dimensi sosial-masyarakat sangat luas. Sosiatri memadukan berbagai paradigma ilmu sosial, sehingga penyelesian masalah di dalam sosiatri merupakan suatu pendekatan multiparadigma terintegrasi.

Perubahan paradigma dalam ilmu sosial yang dijadikan sebagai acuan kerja dan pelaksanaan proyek sosiatri jelas akan turut mengakibatkan perubahan dalam paradigma sosiatri sebagai ilmu. Perubahan paradigma dalam suatu ilmu pengetahuan memang bukan suatu hal baru. Kondisi ini menunjukkan proses revolusi ilmu dari Khun merupakan sesuatu yang realiabel. Di bidang ilmu alam akan dengan dengan mudah ditemukan perubahan paradigma mendasar yang selanjutnya mempengaruhi kehidupan manusia. Perubahan teori geosentris menjadi heliosentris merupakan suatu revolusi dalam kosmologi yang dampaknya sangat besar. Salah satu efek sosialnya adalah perkembangan penjelajahan samudera yang menimbulkan kolonialisme dan imperialisme bangsabangsa Eropa terhadap bangsa noneropa. Perubahan pemikiran mengenai abiogenesis menjadi biogenesis merupakan perubahan besar dalam biologi. Efek positifnya adalah memungkinkan perkembangan ilmu budidaya dan kajian mikrobiologi. Efek sosialnya adalah kemampuan menjawab kekhawatiran Malthus mengenai bencana kemiskinan dan kelaparan akibat ledakan jumlah penduduk. Di bidang ilmu sosial, dapat terlihat perubahan paradigma sosiologi dan antropologi. Pada awal perkembangannya, sosiologi difokuskan pada struktur sosial dan dinamika sosial masyarakat Eropa pascarevolusi sosial dan Revolusi Industri. Kedua revolusi tersebut memberikan dampak yang besar terhadap masyarakat dunia. Sosiologi mulai memperluas kajiannya pada struktur dan dinamika sosial masyarakat di berbagai belahan dunia ¡V tidak hanya terbatas pada masyarakat Eropa saja.

Antropologi yang pada awalnya memilih objek masyarakat terasing mulai melakukan reinterpretasi kajian, sehingga mencakup kehidupan suku-suku bangsa di manapun, baik di pedesaan maupun di perkotaan. Perubahan paradigma dalam ilmu pengetahuan mencakup seluruh aspek paradigma. Dari beberapa kasus perubahan paradigma ilmu pengetahuan yang telah dipaparkan, arah yang dicapai memang diutamakan berupa perkembangan. Kemapanan dan munculnya spesialisasi ilmu menjadi harapan dari perubahan tersebut. Perubahan tersebut berhubungan timbal balik dengan perubahan kehidupan manusia yang menjadi pendukungnya, termasuk terutama perkembangan di kalangan ilmuwan. Fase-fase Perubahan Paradigma Ilmu Sosiatri Sosiatri sebagai ilmu pengetahuan mulai dikembangkan di Universitas Gadjahmada sejak tahun 1957. Banyak perubahan dalam masyarakat yang telah terjadi dari tahun tersebut sampai saat ini. Selama 50 tahun, tentunya telah dihasilkan sejumlah besar sosiatris. Sosiatris dalam menjalankan pekerjaannya tentu akan menghadapi perubahan masyarakat yang memungkinkan mereka menghadirkan ide-ide baru yang lebih inovatif. Ide-ide yang dihasilkan sekaligus mengkonstruksi perkembangan bagi sosiatri. Koentjaraningrat (1993) pernah membuat periodisasi perkembangan antropologi berdasarkan pada kajian terhadap pengembangan ilmu tersebut di setiap periode. Dalam histroigrafi juga terdapat cara pengelompokkan karakteristik suatu periode historis dengan sistem tiga periode (three age system). Dengan demikian jika dilakukan analogi pada dua proses keilmuan tersebut, maka perkembangan sosiatri juga dapat dikelompokkan ke dalam fase-fase atau tahap perkembangan. Pengelompokkan selanjutnya dilakukan dengan menggunakan sistem tiga periode. Alasannya jelas bahwa perkembangan masyarakat dan kajian ilmu sosial sering dipengaruhi oleh sistem pemerintahan yang berlangsung.

Dari perkembangannya, sampai saat ini, sosiatri menjalani tiga periode sistem pemerintahan yang berbeda, yaitu Orde Lama, Orde Baru, dan Orde Reformasi. Program Nonreguler S-1 Fisipol Universitas Tanjungpura Pontianak/ 4 Periodisasi perkembangan sosiatri yang akan dijadikan landasan untuk melihat perubahan paradigmanya dikelompokkan menjadi: Fase Awal Perkembangan (1957 ¡V 1966); Fase Pemantapan Perkembangan (1967 ¡V 1997); dan Fase Perkembangan (1998 ¡V sekarang). Setiap fase perkembangan memiliki karakteristik yang dapat dilihat dari aspek objek ilmu (pokok permasalahan), teori-teori, titik perhatian, metode dan instrumen, pendekatan/eksemplar model ilmu, dan peran sosiatris.

Pada fase awal perkembangan, sosiatri masih merupakan suatu disiplin ilmu yang baru berkembang, terbatas pada Universitas Gadjahmada sebagai salah satu cabang ilmu sosial yang khusus dan secara langsung bersasaran pada keadaan dalam masyarakat. Landasan dirumuskannya spesialisasi sosiatri pada Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Gadjahmada pada saat itu adalah kebutuhan bangsa akan adanya tenaga-tenaga ahli yang mampu membantu melakukan penyembuhan (rehabilitasi) kondisi masyarakat yang mengalami banyak masalah sosial akibat penjajahan. Objek formal sosiatri pada fase awal perkembangan ialah masalah-masalah sosial patologis akibat penjajahan (Wirjosumarto, 1978). Masalah tersebut antara lain: kemiskinan, kebodohan, kualitas kesehatan yang buruk, ledakan jumlah penduduk, dan adanya cacat sosial dan cacat fisik. Pengembangan sosiatri yang dilakukan secara khusus menyebabkan disiplin ini kurang dikenal. Terlebih lagi adanya dominasi sosiologi yang begitu kuat pada saat bersamaan. Kedekatan objek kajian sosiologi dengan sosiatri membuat ilmu ini dipandang hanya satu cabang sosiologi.

Bahkan, ada juga yang mengangap ilmu ini sengaja diadakan untuk sekedar meramaikan perkembangan ilmu pengetahuan. Kekeliruan ini disebabkan karena ilmuwan tersebut tidak memandang sosiatri sebagai suatu kepaduan dari aspek-aspeknya, melainkan hanya memandang aspek sosiatri secara spatial. Pada awal perkembangannya, sesuai dengan masalah yang dihadapi pada objeknya, sosiatri banyak mengandalkan ilmu-ilmu sosial yang telah mapan, seperti sosiologi, patologi sosial, dan pekerjaan sosial. Teori-teori dari disiplin tersebut digunakan sosiatris untuk mendukung kerjanya. Metode atau instrumen yang diterapkan memiliki kedekatan dengan ilmu yang menjadi acuan. Metode tersebut antara lain social case work, sociai analysis, dan treatment behaviour. Pendekatan yang dilakukan di dalam melaksanakan kerja sosiatris adalah pendekatan individual dengan penekanan pada pekerjaan sosial.

Pada fase pemantapan terjadi perubahan cukup besar dalam paradigma sosiatri. Fase ini ditandai dengan pemantapan struktur ilmu sosiatri dengan dibukanya jurusan sosiatri pada beberapa universitas di Jawa dan di luar Jawa. Universitas tersebut antara lain: Universitas Tanjungpura di Pontianak, Universitas Mulawarman di Samarinda, Universitas Sam Ratulangi di Manado, Universitas Darul Ulum di Jombang, Universitas Cokroaminoto di Yogyakarta, Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Iskandarmuda di Aceh, dan Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik APMD di Yogyakarta (Seotomo, 1987).

Pembukaan jurusan sosiatri di beberapa universitas di luar Universitas Gadjahmada merupakan pengakuan formal yang memperkuat posisi keilmuan sosiatri di dalam negeri. Seiring dengan kondisi tersebut, masyarakat Indonesia juga mengalami perubahan besar. Beberapa masalah pada awal kemerdekaan dapat diatasi, namun muncul masalah baru yang merupakan ekses dari pembangunan. Ekses pembangunan menuntut perubahan objek sosiatri menjadi masalah dan hambatan yang timbul dari usaha pembangunan masayarakat yang perlu diantisipasi, diatasi, dan diperbaiki untuk melancarkan pembangunan berkelanjutan. Masalah-masalah khusus dari objek formal tersebut terdiri dari: kesenjangan antara kelompok masyarakat miskin dan kelompok masyarakat kaya, keberhasilan Program Keluarga Berencana yang menghadirkan fenomena berkurangnya jumlah Siswa Sekolah Program Nonreguler S-1 Fisipol Universitas Tanjungpura Pontianak/ 5 Dasar, mutu pendidikan yang tidak merata antara desa dan kota, timbulnya konglomerasi di bidang ekonomi, berbagai akibat negatif pengabaian sektor pertanian, dan hambatan pengembangan mentalitas wirausaha di kalangan pengusaha kecil dan menengah.

Teori, metode kerja keilmuan, dan model keilmuan sosiatri mengalami perluasan dan perkembangan pesat. Teori-teori yang dikembangkan dalam mengkaji sosiatri diusahakan mencakup perpaduan yang tepat dari berbagai disiplin ilmu yang sesuai. Kondisi tersebut jelas terlihat dari titik perhatian sosiatri yang mengarah pada pembangunan masyarakat (community development) dan pada pendekatan komunitas. Dalam kerjanya, sosiatris mulai mengembangkan perannya di berbagai bidang, antara lain sebagai katalisator, promotor, animator, administrator, inovator, motivator, guru dan orang tua, komunikator, dinamisator, dan stabilisator (Sugiyanto, 2002). Sosiatri pada fase kedua memperkuat posisi sebagai disiplin ilmu sosial yang memiliki spesifikasi khusus dan khas, melalui identifikasi aspekaspek keilmuannya yang semakin jelas dan semakin memperoleh pengakuan dari kalangan akademis. Fase terkini dari perkembangan sosiatri ditandai dengan adanya kesempatan yang cukup mantap bagi sosiatris untuk mengembangan secara mandiri spesialisasi dan kompetensi keilmuannya dalam pembangunan masyarakat.

Pengakuan sosiatris dikukuhkan dengan penerimaannya dalam membantu berbagai proyek pengelolaan pembangunan. Para sosiatris telah berkarya di Departemen Sosial, departemen Transmigrasi, Departemen Dalam Negeri, Departemen Koperasi, dan departemen Penerangan (Sugiyanto, 2002). Selain itu, banyak pula sosiatris yang telah diikutsertakan dalam proyek-proyek pengembangan masyarakat oleh lembaga-lembaga swadaya masyarakat (non government organization/NGO) dari dalam maupun luar negeri. Sosiatris juga telah bekerja di bidang jurnalistik dan terlibat sebagai pendidik. Kedudukan dan peran sosiatris di dalam lingkup ilmuwan jelas memperoleh kesempatan luas pada fase ini. Objek sosiatri pada fase ketiga diarahkan pada penyelarasan kebutuhan manusia dengan sumber daya. Kerangka model kajian sosiatri meliputi: mentalitas yang lemaha pada masyarakat untuk mandiri dalam pembangunan komunitas, efek negatif kemajuan pendidikan, habis dan semakin menipisnya sumber daya tertentu, distribusi-alokasi sumber daya manusia yang tidak merata di nusantara, timbulnya berbagai kejahatan modern, dan berbagai masalah akibat pengungsian dan pemukiman kumuh di perkotaan. Fokus ilmu sosiatri pada fase ini diarahkan pada pembangunan dan pengembangan mental warga masyarakat.

Pendekatan yang dilakukan memadukan pendekatan komunitas dengan pendekatan individual. Sosiatris tidak lagi hanya mengandalkan pada ilmu sosial lain untuk menunjang kerja profesionalnya. Berbagai hasil kerja yang telah terdokumentasi dengan baik pada fase sebelumnya menjadi akar yang kuat untuk membangun metode dan aspek teoritis ilmu ini. Salah satu pendekatan penelitian yang memungkinkan perkembangan tersebut adalah grounded research . Pemantapan sosiatris pada fase ini dilakukan baik di luar maupun di dalam kampus. Pada kalangan kampus, usaha pembinaan mahasiswa melalui kegiatan praktikum dan penelitian skripsi, termasuk pengembangan penelitian-pengabdian masyarakat di kalangan dosen merupakan cara utama pemantapan kedudukan sosiatri sebagai cabangilmu sosial. Usaha seminar, diskusi, termasuk pengembangan penulisan kajian tentang sosiatri juga merupakan jalur yang terus diusahakan dalam pengembangan sosiatri.

Cara kerja sosiatris yang khas di berbagai lingkup masyarakat merupakan jalur pemantapan sosiatri yang paling efektif di luar kampus. Program Nonreguler S-1 Fisipol Universitas Tanjungpura Pontianak/ 6 Penutup Memahami hakekat, keberadaan, ruang lingkup, profesi, dan bidang kerja sosiatri memang tidak mudah. Kendala-kendala terhadap hal tersebut dapat bersumber dari dalam kalangan sosiatri sendiri dan juga berasal dari kalangan luar. Keraguan di sebagian kalangan ilmuwan sosial terhadap ilmu sosiatri sebagai cabang ilmu sosial merupakan hambatan perkembangan yang paling utama. Dominasi Barat terhadap perkembangan ilmu sering menyebabkan ilmu yang berkembang di luar Eropa bukan merupakan sebuah ilmu yang sah. Kondisi ini terjadi pada sosiatri yang kemunculannya di Indonesia. Sosiatris dan kalangan yang memperhatikan sosiatri kurang melakukan promosi dan mengenalkan disiplin ini kepada publik. Sebenarnya promosi ilmiah dapat dilakukan terutama dengan menulis publikasi pada media massa dan buku teks.

Visi dan misi sosiatris yang juga belum menyatu (baca: belum kompak). Sebagian sosiatris masih menyangsikan keberadaan diri dan ilmu yang dipelajarinya sebagai cabangilmu sosial. Jika kendala-kendala tersebut dapat diatasi, maka jelas sosiatri dapat dengan mantap berkembang menjadi cabang ilmu sosial yang bermanfaat dalam pembangunan masyarakat Indonesia.

Daftar Referensi

Horton, Paul B., dan Robert L. Horton. (1991). Sosiologi Jilid 2. Jakarta: Erlangga. Koentjaraningrat. (1993). Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Aksara Baru. Lauer, Robert H. (1993). Perspektif tentang Perubahan Sosial. Jakarta: Rineka Cipta. Ritzer, George, dan Douglas J. Goodman. (2003). Teori-teori Sosiologi Modern. Jakarta: Predana

Media.

Soekanto, Soerjono. (1994). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali Press. Soemardjan, Selo, dan Soelaiman Soemardi. (1974). Setangkai Bunga Sosiologi. Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Soetomo. (1987). Ilmu Sosiatri: Lahir dan berkembang dalam Keluarga Besar Ilmu Sosial. Dalam Sosiatri, Ilmu, dan Metode. Ed. Agnes Sunartiningsih. Yogyakarta: Jurusan Ilmu Sosiatri Fisipol UGM. Sugiyanto. (2002). Lembaga Sosial. Yogyakarta: Global Pustaka Utama. Wirjosumarto. Sartono. (1978). Pengantar Ilmu Sosiatri. Yogyakarta: Fisipol UGM.
Diposting oleh EllSuzzie Label:
tips dan trik bikin cewek suka kita bisa berhasil.Kalo aq sih ga pake cara itu.Pake cara sendiri aja.Mau ada cewek kecantol ato enggak yah gapapa.Saya posting dan copy paste ilmu ini hanya untuk para visitor dan pengunjung blog saya ini .Langsung aja deh ga usah berbelit belit akan saya sharing cara menaklukkan cewek dari web yang saya temukan alias web nya Pak Pos1. Sebagai cowok kita harus Gentle dan Jujur ( kalo aq jujurnya udah Gentle nya belom)
2. Tak Banyak Menilai Cewek. ( Waduh kayak ulangan fisika,matematika,kimia ??? nilaiku jelek-jelek)
3. Tidak mengikat. mengikat apa yah ini maksudnya ?? ga cemburuan kali yah ??? ato ga membatasi pergaulan dia ??? tapi kalo direbut cowok lain gimana ???
4. Dengarkan bila dia cerita. (Asal Jangan cerita si kancil nyolong timun aja )
5. Banyak Senyum. (Wah Smiley terus nih aq pasang muka cakep terus deh )
6. Jadi Yang Terbaik ( Bukannya nobody perfect ??? apalagi aku banyak kekurangan mana bisa jadi terbaik ??? )
7. Tidak memaksa
maksudnya ini tidak memaksa diri kita cepe-cepet nembak cewek target kita.Usahakan kita sabar nunggu waktu yang tepat (Wah aq banget nih tapi sayangnya waktu udah tepat ga juga ditembak dibawa lari orang dah tu cewek. Semoga saja tidak yah yang skarang ini )
8. Jual Mahal Sedikit
Ada hubungannya dengan sama no
7 kita.Meskipun kita tahu dia suka kita tapi agak jaim dikit lah jangan asal sruduk aja. (Aq terlalu jaim jadi cewek-cewek pada lari tolong !!!!!!!!!!!!!!!!!! yang ini jangan lari dulu yah entar deh tunggu tanggal penyerudukanmu hahaha2X )
9. Biarkan Dia Menebak-Nebak
Maksudnya biar dia nebak kita suka ama mereka ga yah ?? (Wadah aq selalu salah tebak terus dikiranya suka ternyata nganggap teman doang .Klo cewek biasanya udah tahu kita suka tapi diem aja pokoknya cinta pertama banget deh alias Sunny …..Sunny …… Kalo dah gitu nangis deh)
10. Jangan Terlalu Akrab
Maksudnya jangan sampai kamu dianggap teman oleh cewek itu. ( wah aq ga setuju nih soalnya tak kenal maka tak sayang.Yah jadi temennya aja aq dah senang asal jangan sampai dia punya pacar dan aq jadi curhatan tentang pacar dia sedih banget deh klo dah gitu.
Diposting oleh EllSuzzie Label:

1. Jujur
Bila ada yang tidak kita sukai dari doi, lebih baik jujur. Kalo' perlu, obrolin saat kita dan dia sedang berduaan saja. Ngga' apa-apa kok, agak sakit sedikit, tapi enak belakangan hari. Seperti, kita ngga' suka melihat kalo' doi terlalu baik, mau mengantarkan semua teman cewe'nya. Ya boleh deh, kita terus terang aja, daripada saling sindir atau berantem.

2. Be Yourself
Jadi diri sendiri, paling baik. ngga' perlu mengubah diri kita menjadi orang lain. Misalnya, kita biasa mengenakan baju casual, jangan lantas berubah pake tank top, rok mini, hanya karena doi.

3. Tulus
Bila kamu mencintai dia, ya tulus aja. Jangan berharap dia akan membalas dengan jumlah sama. Bila sudah menolong dia, misalnya, jangan diungkit-ungkit atau jadi perhitungan

4. Terbuka
Ngga' perlu bohong, soal teman-teman kamu. Terbuka aja, selama ini kita deket dengan siapa dan biasa menghabiskan waktu dimana. Selain doi jadi ngga was-was, kamu juga enak, ngga' perlu sembunyi-sembunyi.

5. Kata "Maaf"
Maaf memang ada batasnya. Namun, ngga' ada salahnya juga kamu selalu siapkan kata maaf. Namanya juga manusia. Pasti ada salah dan ngga' sempurna. Kita sendiri kan ngga' perfect.

6. Kejutan
Jangan segan kita memberi kejutan buat sidia. Misalnya, kita buatkan makanan kesukaannya atau bawakan sekotak coklat. Mmmmm ... doi pasti tambah care sama kamu.

7. Care
Perhatian ! Pasti.Nngga' perlu mengorbankan rupiah, tapi perhatian sekecil apapun berguna banget. Misalnya, doi sakit. Cek deh, sudah makan apa belum. Atau tengok sebentar saja, bagaimana dengan pelajaran dia yang tertinggal.

8. Dekat Keluarga
Awas ! Pacaran dengan doi, berarti kita juga wajib dekat dengan keluarganya. Minimal, kamu kenal dengan mereka. Sehingga, jika ada apa-apa, komunikasinya mudah. Kamu pun bisa mendapat dukungan dari mereka lho.

9. Ngga' Posesif
Memang sih, ngga' enak kalo' ngeliat doi kita akrab dengan banyak orang. Tapi ngga' perlu posesif, kamu selalu memantau dia ada dimana, bersama siapa, dan lagi ngapain. Wah, lama-lama bete juga lho, diawasi seperti pesakitan !

10. Hargai Privacy
Meskipun kita dan doi terbuka, ngga' semua hal bisa dibicarakan berdua. Hargai juga privacy dia. Apa yang perlu kita ketahui dan apa yang sebaiknya jangan kita campuri.
"yang di atas adalah tips2 agar hubungan anda dan pasangan anda langgeng dan dapat bertahan lama, yang diatas hanya anjuran, yang amanjalani khan anda jadi yach terserah anda dan yang kurang senang dengan tulisan ini tolong kasih comment yach, thanks........
Diposting oleh EllSuzzie Label:
Visit the Site
MARVEL and SPIDER-MAN: TM & 2007 Marvel Characters, Inc. Motion Picture © 2007 Columbia Pictures Industries, Inc. All Rights Reserved. 2007 Sony Pictures Digital Inc. All rights reserved. blogger template by blog forum